Title: Shin-go Sarang
Author:
Luqyana Hwang
Cast:
EXO and OC’s
Gender:
Roman, Drama
Rating:
PG-15
A/N:
cerita di sini ada beberapa yang terispirasi atau mungkin sama dengan buku
‘Cinta 100 Won’ karya
Yi Sobee, don’t be
silent reader enjoy
Jihee
Story
Kring...
kring...
Pada
tengah malam telepon di rumah berdering. Rumah sakit yang menelpon, member tahu
kalu appa kecelakaan dan sekarang di rawat di UGD. Keluarga kami panik dan segera
pergi ke rumah sakit. Untungnya luka appa tidak parah dan hanya membutuhkan
perawatan beberapa hari dan itu membuat keluarga kami lega.
Akan
tetapi appa belum boleh banyak bergerak, jadi harus ada yang menjaganya. Dan
karna aku sedang liburan jadi akulah yang di suruh menemani appa. Awalnya aku menolah
karna aku tidak terlalu suka rumah sakit namun karna aku anak yang berbakti aku
menurutinya saja.
***
Saat
aku sedang berada di kantin rumah sakit aku melihat seorang pria yang sangat
tampan, dan dia mengenakan seragam rumah sakit ‘apa dia di rawat di sini?’
tanyaku dalam hati. Aku terus memperhatikannya dan aku mengikutinya sampai dia
masuk kamarnya, tunggu bukankah itu kamar appaku? Apa dia dirawat di kamar yang
sama
“omo
Betapa beruntungnya aku” kataku lalu memasuki kamar itu, ternyata benar dia
dirawat di kamar yang ini. Aku melihat tag namenya ‘oh ternyata namanya
kyungsoo’ kataku dalam hati lalu duduk di kursi dekat kasur appaku
***
Keesokan
harinya aku datang lagi ke rumah sakit dengan alasan menjaga appa, walupun
sebenarnya aku ingin bertemu dengan kyungsoo. Saat aku memasuki ruangan aku
tidak melihat appaku dan akupun berinisiatif bertanya pada kyungsoo
“mian,
aku mau bertanya. Anda tau kemana perginya pasien yang di rawat di sini juga?”
tanyaku
“oh,
tadi dokter bilang dia harus melakukan terapi” katanya lalu tersenyum, wah
suaranya lembut sekali dan senyumnya sangat manis
“oh
baiklah, terima kasih. Boleh aku menunggu di sini?” tanyaku
“silahkan
saja” katanya lembut, pria ini memang sangat tampan
“boleh
aku bertanya?” kataku
“oh,
silahkan”
“kau
sakit apa?”
“...”
“ah
mian, kalo tidak mau menjawab tidak apa-apa” kataku merasa bersalah
“gwenchana,
aku sakit leukemia” katanya, kasian sekali dia
“mianhae
membuatmu sedih”
“gwnchana,
aku sudah biasa. Ngomong-ngomong siapa namamu?” tanyanya
“oh,
Han Jihee imnida dan kamu kyungsoo benar?!” kataku yang membuatnya terkejut
“dari
mana kamu tau?” tanyanya heran
“itu
di depan, di tag name itu tertulis Do Kyungsoo”
“oh,
kamu masih sekolah?” tanyanya
“iya,
aku sekolah di SOPA tingkat 2 dan kamu?”
“aku
mahasiswa di Seoul National University baru semester Satu” akunya
“jadi
kamu baru masuk, wah berarti aku harus memanggilmu oppa?”
“terserah
padamu saja”
dan
kami pun mengobrol hingga appaku datang dan kami terus mengobrol. Saat sudah
malam aku pamit pulang.
***
Tidak
terasa ternyata sudah seminggu appaku di rawat dan itu berarti sudah seminggu
aku mengenal kyungsoo oppa dan ternyata ini hari terakhir ayahku dirawat, yang
berarti aku sudah tidak bisa bertemu kyungsoo oppa lagi
“jihee-ah,
aku dengar abojimu hari ini akan pulang ya?” Tanya kyungsoo oppa
“iya
oppa, berarti aku sudah tidak bisa bertemu dengan oppa lagi?” kataku sambil
menunduk
“ya-ya,
kamu masih bisa menengokku kan!” katanya sambil mengelus kepalaku
“ne
oppa, jaga dirimu ya” kataku lalu pergi dari sana bersama appaku
***
Seminggu
kemudian aku kembali ke rumah sakit untuk menengok kyungsoo oppa tapi saat aku
membuka ruangan kyungsoo oppa di rawat dia tidak ada dan hanya ada secarik
kertas yang bertulis ‘aku menunggumu di atap rumah sakit’ dan akupun mengikuti
tulisan tersebut
“tidak
ada siapa-siapa disini” kataku saat sudah sampai di atap rumah sakit, namun
saat aku ingin berbalik untuk turun aku mendengar suara nyanyian
Hanboma ne mameul deurojwo
Every day every night I’m missing you
Ne gyeopte opsodoe dasi borsu opsodoe
Onjena ne mamen tokkachen noin-gor
Nege noe mameun tokkachen noin-gor
Aku
menangis mendengarnya apa lagi yang menyanyikan itu adalah kyungsoo oppa
“jihee-ah
aku sangat merindukanmu, aku ingin kamu selamanya di sisiku maukah kamu
bersamaku?” tanyanya dan aku hanya mengangguk dan kami berpelukan
“cinta
tidak mengenal tempat, cinta bisa datang dimana saja ” – Jihee
Jikyo
Story
Saat
pulang sekolah chanyeol mencegatku di gerbang depan sekolah
“wae
chanyeol?” tanyaku
“jikyo-ah
ayo makan denganku. Aku yang teraktir” kata chanyeol lalu menarik tanganku
sebelum aku menjawab ajakannya
“ya!
Aku belum menjawab mau atau tidak” bentakku
“kau
pasti mau, sudah cepat naik” katanya sambil membukakan pintu taxi untukku
“hehehe,
tau saja kau” jawabku lalu masuk kedalam taxi dan di susul oleh chanyeol
“kita
mau makan di mana?” tanyaku
“tunggu
saja pasti nanti kamu tau”
“ya
ampun nih anak, kebiasaan main rahasia-rahasiaan!” kataku sambil memanyunkan
bibir karna kesal
“nih
anak, udah ah jangat ngambek gitu” katanya sambil mencubit idungku
“YA!”
bentakku
“kan
biar mancung” ucapnya lalu tertawa
***
Selama
di perjalanan kami terus saja bercanda, memang tepat julukan happy virus
untuknya setiap dekat denganya pasti selalu saja tertawa. Sebenarya aku sudah
lama menyukainya tapi aku tau diri, sangat banyak yeoja yang suka dengannya,
secara dia memiliki tampang yang bisa di bilang lebih dari biasa dan yang
membuat aku bingung kenapa dia mau berteman denganku yang biasa-biasa saja?
“kita
sudah sampai” katanya sambil tersenyum lebar, restaurant di depanku ini sangat
mewah dengan design yang minimalis namun sedikit unik menurutku dan yang
membuatku terkejut restaurant ini terletak di kawasan gangnam dan pasti
harganya sangat mahal
“kamu
serius ngajak aku makan di tempat ini?” heranku
“Wae?
Tidak suka ya?” katanya
“bukannya
tidak suka tapi, apa kamu punya uang yang cukup untuk makan di sini?” tanyaku sambil
bebisik
“hahahaha,
jadi karna itu. Kamu tidak usah khawatir aku punya uang kok!”
“arraseo”
pelayanpun
datang membawakan menu, kami memesan chesse cake, hot cappuccino, dan ice green
tea tidak lama kemudian makananpun datang dan kami memakannya
“gomawo
chanyeol-ah karna telah menteraktirku” ucapku sambil tertawa
“lain
kali kau yang teraktir otte”
“tapi
aku traktir di kantin saja ya, aku gak punya banyak uang”
“terserah,
yang penting kamu teraktir aku” diapun memberhentikan sebuah taxi lalu kami
masuk kedalam taxi tersebut
***
“oh
iya, bagaimana makanannya enak tidak?” Tanya chanyeol
“hemm,
matsicha!” kataku sambil mengangkat kedua jempolku
“kapan-kapan
teraktir lagi ya!” ucapku lalu tertawa
“jikyo-ah,
aku mau bertanya” ucap chanyeol denganmuka serius
“wae?”
“siapa
first kiss-mu?” tanyanya, dan aku hanya mengangkat sebelah alisku karna heran
“untuk
ap....” belum selesai aku bicara, tiba-tiba chanyeol menciumku, aku tidak bisa
bergerak aku sangat kaget walaupun ini hanya ciuman biasa yang tidak menuntut
dan supir taxi hanya tersenyum dan berkata ‘apa mau pelan-pelan saja?’ sambil
tersenyum
***
Kamipun
sampai di rumahku karna aku terlalu bingung ingin bicara apa aku hanya
melangkah masuk kedalam namun dia meraih tanganku
“yang
tadi bukan ciuman biasa, itu first kiss-ku” ucapnya
“itu
juga first kiss-ku” kataku malu
“sebenarnya
aku menyukaimu makanya aku mentraktirmu dan melakukan itu...” aku kaget,
ternyata dia juga menyukaiku.
"..."
“awalnya
aku ingin menyatakannya saat di restoran, namun aku terlalu malu” ungakapnya
dan aku lihat telinganya sudah memerah, aku hanya terkikik geli lalu memegang
tangannya
“chanyeol-ah,
saranghae” chanyeol menatapku tidak percaya namun setelah itu dia tersenyum
lebar dan memeluku
“nado
saranghae” lalu melepaskan pelukan dan kami kembali berciuman namun kali ini
ciuman kami lebih dalam dan manis
“Karena
cinta orang cenderung berbuat hal bodoh” – Jikyo
Hyesang
Story
Ketika
aku sedang di kelas baekhyun datang menemuiku, dia memberikan sebuah surat dan
bilang ‘jangan dibuka sampai pulang sekolah’ Sebenarnya aku penasaran tapi aku
sudah berjanji tidak akan membukanya jadi aku menurut saja
“kira-kira
apa ya isinya?” Tanya jikyo
“hyesang-ah,
buka saja dia tidak tau inikan!” suruh hyejoon yang sangat penasaran akan ini
surat tersebut
“tapi
baekhyun bilang jangan di buka sampai pulang sekolah” aku mengingatkan
kata-kata baekhyun
“wah,
jangan-jangan surat cinta lagi” ucap jihee asal
“cieee
hyesang” merekapun menggodaku
***
Saat
bel pulang sekolah berbunyi, semua murid keluar dari kelas tinggal aku dan
teman-temanku saja di kelas
“hyesang-ah,
ayo cepat buka!” suruh yonghee
“iya,
aku sudah sangat penasaran” hara ikut-ikutan
“iya,
tunggu sebentar” ucapku sambil membuka surat itu
“palli
bacakan” ucap teman-temanku
“Pergilah
ke gedung di sebrang sekolah, jika kamu tidak mau pulang saja” aku membacakan
isi surat itu
“mwoya?
Sudahlah tidak usah di ikuti, bukannya itu hanya sebuah gedung kosong” suruh
jikyo
“ikuti
saja hyesang, siapa tau ada kejutan” tebak jihee
“baiklah
aku akan mengikutinya” aku pun menyetujui pendapat jihee
***
Saat
aku tiba di gedung tersebut ada sebuah tulisan ‘pergilah ke tangga darurat’ dan
aku mengikuti saja lalu di pintu tangga darurat tertulis ‘jika kamu mencintai
aku naik ke laintai selanjutnya namun jika tidak silahkan pergi’
“apa
ini?” aku bingung tapi karna penasaran aku naik ke lantai selanjutnya. Di
lantai selanjutnya ada tulisan lagi ‘terima kasih sudah mau naik, tapi ini
masih belum cukup jika kamu lelah kamu boleh turun namun jika kamu memang
mencintaiku naiklah lagi” aku pun naik dan begitu seterusnya
Hingga
akhirnya di lantai 6 aku sempat ingin menyerah
“apa
baekhyun ingin mengerjai aku? Aku lelah sekali” kataku ingin turun namun aku
merasa bahwa ini bukan hanya lelucon dan aku naik lagi dan saat aku tiba di
atap dari gedung itu di pintu ada sebuah tulisan ‘maaf telah membuatmu lelah
karna harus menaiki tangga itu, dan terima kasih karna sudah mau naik sampai ke
sini jika kamu memang benar-benar mencintaiku silahkan buka pintu ini’ akupun
membuka pintu itu dan betapa terkejutnya aku saat melihat baekhyun yang sedang
berlutut sambil memegang setangkai bunga mawar di tangannya
“hyesang-ah,
gomawo sudah mau naik ke sini” ucapnya sambil menyodorkan bunga
“baekhyun,
ini.. maksudnya apa?” aku bingung
“hyesang-ah,
karna kamu sudah mau naik ke atas sini berarti kamu sudah menerima cintaku”
terangnnya
“jadi
tulisan yang tadi..”
“iya
itu pernyataan cintaku dan kamu menerimanya karna kamu sudah membuka pintu itu”
katanya lalu memeluku dan memberikan bunga yang tadi di pegangnya
“Cinta
itu mampu membuat orang terkejut” – hyesang
Hyejoon
Story
Di
sekolahku ada sebuah kelompok yang sangat terkenal namanya EXO dan aku salah
satu fans mereka terutama sehun, entah sejak kapan aku jadi memiliki hobi baru
yaitu mengamati mereka dari jauh
Aku
selalu mengawasi mereka hingga aku hafal kegiatan meraka sehari-hari
“hyejoon-ah,
kenapa kamu tidak mencoba mendekati mereka” Tanya hara salah satu sahabatku
“ya!
Noe michoseo?” tanyaku
“ya-ya-ya
apa kamu bilang? Aku hanya mencoba memberi saran” ucap hara kesal
“kamu
tau sendirikan aku malu, cukup dengan memperhatikan dari jauh juga sudah cukup
kok” aku berusaha membela
“ya
sudahlah terserah kamu aja” lalu hara meninggalkanku sendiri
***
Saat
aku sedang berjalan ke kantin tanpa sengaja aku menabrak seseorang
“mianhae”
ucapku
“tidak
apa-apa” katanya, dan saat aku melihat siapa orang itu mataku langsung membulat
sempurna
“sehun-ssi”
ucapku
“oh,
kamu orang yang selalu memperhatikanku dari jauh kan?” tebaknya dan langsung
membuatku malu
“kenapa
kamu bisa tau?” tanyaku malu
“karna
aku selalu melihatmu, kenapa kamu tidak mendekati kita saja?” tanyanya
“aku
malu” ucapku sambil menunduk
“kenapa
harus malu? Kita sama-sama manusia” ucapnya yang berusaha melucu
“aku
takut kalian merasa terganggu”
“kita
malah senang kali ada teman baru yang mau bergabung. Lain kali kalo mau gabung
aja otte” katanya sambil tersenyum
“arraso”
“baiklah
kalu begitu aku pergi dulu” pamitnya lalu pergi
***
Aku
merasa sangat bahagia, apa aku mimpi?! Namun semenjak hari itu aku jadi dekat
dengan anggota EXO terutama sehun. Awalnya aku kira dia itu orangnya pendiam
tapi ternyata dia itu sangat bawel
Saat
jam istirahat aku pergi ke kantin, aku hanya melihat sehun di sana
“sehun-ah,
yang lain ke mana?” tanyaku
“oh
hyejoon kau sedah keluar kelas, Yang lain masih belajar” terangnya dan aku
hanya mengangguk
“hyejoon-ah,
kita ke taman yuk. Bosen nih di kantin terus” ajak sehun
“baiklah,
aku juga bosen sih” jawabku sambil nyengir
“dasarr”
ejaknya sambil mengacak-ngacak rambutku
“ya,
rambutku berantakan sehun” ucapku sebal
“aigoo,
dasar hyejoon” kamipun berjalan menuju taman sekolah
***
Saat
di taman kami mengobrol dan bercanda, tapi aku merasa banyak sekali yang
melihat ke arah kami!? Mungkin meraka cemburu padaku karna aku juga pasti akan
merasakan hal yang sama jika aku berada di posisi meraka
“sehun-ah
aku rasa banyak yang melihat ke arah kita” bisikku pada sehun
“baiklah
kalau begitu kita pergi dari sini” ucapnya lalu menarik tanganku
“kita
mau kemana sehun-ah” tanyaku bingung
“sudah
ikut saja” dan aku hanya menurut saja.
Ternyata
dia membawaku ke belakang sekolah yang memang jarang ada murid yang mau datang
kemari
“untuk
apa kita kesini?”
“kalo
disini kita mau ngobrol atau bercanda gak akan ada yang ngeliat kan? Jadi kamu
bisa nyaman di sini” jelasnya
“ohhh,
sehun-ah aku ingin memberi tahu sesuatu” ucapku saat melihat ‘....’
“apa
itu?”
“aku
tahu sebenarnya ini tidak sopan, apa lagi kepada kamu dan pasti kamu akan
sangat malu. Tapi aku harus memberi tahu ini dari pada aku akan merasa bersalah
karna tidak memberi tahukannya. Aku ingin member tahu bahwa...” belum sempat
aku membereskan kalimatku sehun sudah bicara
“bahwa
kamu suka sama aku? Aku juga suka sama kamu hyejoon” ucapnya yang membuatku
membulatkan mata
“ka-kamu
suka sama aku?” tanyaku tidak percaya
“iya,
dan kamu jugakan?”
“kamu
tau dari mana?”
“kamu
mau bilang itu kan tadi” jawanya percaya diri
“bukan
aku mau member tahu bahwa retseleting celana kamu terbuka” jawabku sabil
menunjuknya
“mwo?”
“retseleting”
kataku lagi dan masih menunjuknya, dan diapun melihat arah tunjukanku dan tersentak
kaget
“oh,
mianhae” katanya malu, lalu membenarkan retseletingnya
“tapi
apa benar kamu menyukaiku?” tanyaku
“ne,
kalo kamu?”
“nado” jawabku malu dan pasti sekarang mukaku sudah sangat merah seperti
tomat.dan semenjak hari itu kamipun berpacaran
“cinta
adalah hak semua orang, terserah bagaimanapun orangnya” – Hyejoon
Hara
Story
Di
suatu pagi di bulan Desember aku mendapat sebuh pesan singkat dari seseorang
yang tidak aku kenal ‘saat pulang sekolah
datang ke café di depan sekolah aku ada disana jika kamu ingin tau siapa aku!’ itulah
isi pesan tersebut, sebenarnya aku malas menanggapi tapi aku penasaran jadi
sepulang sekolah aku pergi ke tempat yang tertulis
***
Anehnya
saat aku masuk kedalam café di sana sangat kotor dan tidak ada siapapun.
Mungkin aku hanya ‘dikerjadi’ pikirku, namun saat aku ingin keluar dari café itu
ada yang melemparku dengan sebuah lap
“hey,
apa yang kamu lakukan?” bentakku sambil membalikan badan dan ternyata orang itu
adalah Luhan sunbae
“jadi
yang mengirim pesan singkat itu sunbaenim” tanyaku
“hara-ya
tolong bantu aku membersihkan café ini” suruhnya dengan muka tanpa dosa itu
‘jadi dia Cuma mau nyuruh aku?’ dalam hati aku menggerutu
“sunbae
menyuruhku datang kesini hanya untuk membersihkan café ini?” akhirnya aku
bicara karna merasa tidak terima
“aku
disuruh oleh kepala sekolah untuk mengerjakan sesuatu” katanya
“terus
apa hubungannya denga membersihkan tempat ini?” aku jadi bingung
“
tapi ommaku bilang suruh membersihkan tempat ini jadi aku menyuruhmu datang
untuk membersihkan tempat ini” jelasnya tanpa dosa
“kenapa
harus aku? Aku bukan pembantumu” tanyaku sebal
“karna
kata orang kamu sangat suka bersih-bersih” jawabnya dengan tampang polosnya itu
“shirreo”
jawabku lalu meninggalkan tempat itu
“akan
aku beri hadiah, bagaimana?” katanya dan membuatku berbalik
“apa
hadiahnya?” tanyaku
“itu
rahasia”
“baiklah,
aku akan membantumu” kataku lalu mengambil lap yang tadi di lemparkan padaku
***
Akupun
membersihkan café itu mulai dari pintu depan, meja, kursi, kaca, sudut-sudut
ruangan dan semu barang-barang yang ada disana. Tidak aku sangka ternyata kafe
itu benar-benar kotor dan penuh dengan debu
“ya
ampun tempat ini kotor sekali, kenapa juga aku mau membantunya?!” sesalku dan
akupun beristirahat sebentar
“kamu
lelah?” Tanya luhan sunbae yang datang dari pintu masuk sambil membawa dua
kaleng minuman
“aku
gak lelah Cuma cape” kataku sambil tertawa garing
“mianhae,
tapi aku benar-benar harus menjalankan tugas dari kepala sekolah” sesalnya
sambil memberikan satu kaleng minuman di tangannya
“oh
iya, ngomong-ngomong tugas itu sudah beres?” tanyaku sambil meneguk minuman
yang di berikannya
“belum”
jawabnya polos
“terus
kenapa kamu kesini?”
“aku
hanya ingin memberikan minuman itu, aku pikir kamu pasti lelah jadi aku belikan
itu”
“oh~
kalo begitu terima kasih atas minumannya” kataku sambil tersenyum
“sama-sama”
katanya lalu pergi kembali ke sekolah
***
akupun
melanjutkan bersih bersihku. Saat aku sedang membersihkan rak-rak aku melihat
sesuatu yang mengkilap dan saat aku ingin mengabilnya aku bersin karna debu
yang sangat banyak di rak tersebut dan membuat benda itu terjatuh dan ternyata
itu adalah sebuah cincin. Saat aku ingin mengambilnya ternyata sudah ada orang
yang terlebih dahulu mengabil cincin itu dan aku pun mendongak untuk melihat
orang itu
“oh,
luhan sunbae. Kau sudah selesai dengan tugasmu?” tanyaku sambil berdiri
“terimalah”
katanya sambil menyodorkan cincin tersebut
“maksudnya?”
tanyaku bingung
“would
you be my girlfriend?” terangnya yang sontak membuatku membulatkan mata, aku
tidak bisa berkata apapun dan aku hanya menerima cincin itu.
Dan
ternyanta itu semua sudah dia rencanakan dia sengaja menebar debu dimana-mana
dan menaruh cincin itu disana agar aku menemukannya aku sangat bahagia dan aku
tidak akan pernah melupakannya.
“Menyatakan
cinta itu tidak selamanya harus romantis, jika kau ingin bisa saja kau
menyatakan cinta dengan cara yang sangat tidak masuk akal” – Hara
Yonghee
Story
Pertama
kali aku menerima pernyataan cinta itu dari salah satu teman terbaikku yaitu
kai, namun bagiku dia itu hanyalah seorang teman baik. Jadi aku menolaknya dan
meminta dia tetap menjadi teman baikku. Sebenarnya aku merasa bersalah namun mau
bagaimana lagi?
Setahun
kemudian hubungan kami mulai renggang, dan saat itu aku bertemu seseorang yang
sangat aku cintai, setiap hari aku tersenyum hanya padanya dan melupakan kai.
Setiap hari aku hanya memikirkan yifan pria keturuna cina. Namun 6 bulan
kemudian dia memutuskan hubungan kami secara sepihak
“yonghee-ah,
aku minta kita putus” ucapnya tegas
“tapi
kenapa? Apa salah aku?” tanyaku sambil menangis
“aku
menemukan seseorang yang lebih dari kamu” katanya lalu pergi begitu saja
meninggalkan aku
***
Aku
saat itu sangat terpuruk, tidak tau harus berbuat apa? Namun di saat itu kai
selalu berada di sisiku menemaniku
“kai-ah,
aku memangnya salah apa? Apa aku kurang cantik baginya?” tanyanku pada kai
sambil menagis
“kamu
engga kurang apa-apa, kamu itu sempurna yonghee, pria brengsek itu saja yang
tidak bisa melihatnya” ucap kai yang mencoba menghiburku
“tapi
kenapa? Kenapa yifan meninggalkanku?”
“karna
dia itu tidak pantas buat kamu yonghee”
“terima
kasih kai”
***
Semenjak
hari itu aku menjadi semakin dekat dengan kai, kami selalu bersama. Saat malam
tahun baru kai mengajakku ke sebuah pantai.
“yonghee-ah,
aku merasa bahwa kita ini lebih dari sekedar teman. Aku tidak bisa memendam
perasaan ini lebih lama lagi. Dari dulu sampai sekarang aku menyukaiku yonghee!
SARANGHAE” katanya
“kai-ah
jika aku menerimamu aku takut jika kita putus kita tidak bisa berteman lagi
jadi maafkan aku kai” kataku dan dia hanya tersenyum walaupun aku lihat matanya
berkaca-kaca
***
Beberapa
bulan kemudian aku bertemu dengan kai namun dia bersama seorang gadis yaitu jihee
sahabatku sendiri yang ternyata itu adalah pacarnya. Betapa sakitnya hatiku
karna posisiku sudah terganti oleh jihee.
Mungkin
ini karma karna dulu aku pernah menolaknya dan berpacaran dengan orang lain.
Dulu kai selalu menelfonku namun sekarang dia jarang sekali melenfonku. Kami
pun jadi jarang bertemu dan itu membuat hatiku kosong
***
Saat
sedang di taman aku merasa sangat kesepian dan akupun menelfon kai
“hei....
aku benar-benar minta maaf. Sebenarnya aku tidak boleh berkata seperti ini
padamu, tapi sepertinya aku menyukaimu!” kataku dan di sebrang telfon tidak ada
jawaban sama sekali, setelah beberapa saat terdengar sesuatu
“aku
dari dulu sampai sekarang mungkin nanti, sekalipun tidak pernah tidak
mencintaimu. Aku akan selalu mencintaimu. Namun sekarang aku sudah mempunyai
seorang kekasih, aku tidah mau menyakitinya. Mianhae yonghee” katanaya lau
memutuskan sambungan telfon
Aku
menangis di taman tersebut, mungkin benar ini sebuah karma. Akupun dengan lemas
meninggalkan taman tersebut. Aku berjalan gontai menuju rumah dengan badan
seperti sudah kehilangan jiwa, Sangat tidak bersemangat.
Saat
aku memasuki rumah, suasannya sangat gelap. Akupun menyalakan lampu dan betapa
terkejutnya aku saat melihat kai ada di sana
“kai,
apa yang kamu lakukan?” tanyaku bingung
“sengil
chukahae yonghee-ah” teriaknya dan orang-orangpun mulai bermunculan
“apa maksudnya ini?”
“kamu
sampai lupa dengan hari ulang tahunmu sendiri yonghee” kata jihee sahabat
baikku
“ulang
tahun?” aku bingung
“iya
hari ini kan kamu ulang tahun” jihee mulai sebal
“oh
iya, terus ini apa?”
“acara
kejutan” kai membantu
“kai
kamu ngapain disini?” tanyaku tidak
mengerti dengan semua ini
“memberimu
kejutan dan... menyakan perasaanku padamu” jelasnya dan akupun tersentak
“tapi
bukankah kamu dan jihee” kataku sambil menunjuk mereka berdua
“aku
yang merencanakan ini semua, aku ingin kamu bisa merasakan perasaanmu pada kai.
Jadi aku menyuruhnya menjadi pacarku agar kamu sadar” jihee menerangkan
“jihee-ah
kamu jahat” ucapku sambil menagis
“mianhae
yonghee, tapi Cuma ini caranya”
“yonghee-ah
saranghae” kata kai
“nado
kai” ucapku lalu kai memeluku dan mencium keningku
“jika
ingin merasakan cinta, maka kita harus merasakan sakit terlebih dahulu” – Yonghee
END
annyeong, aku pendatang baru di dunia FanFiction dan ini ff pertama saya. namaku Hanin Luqyana Sary tapi kalian bisa panggil aku luqy (buat yg lebih muda tetep panggil luqy aja otte, aku gak suka di panggil eonni [merasa tua xoxo])dan jangan panggil aku thor karna aku bukan orang yang suka bawa-bawa palu (tau lah siapa)
sekali lagi makasih buat yang mau baca ff abal-abal ini, jika memang ada waktu tinggalkan jejak di ff ini biar saya senang xixi =D
No comments:
Post a Comment