Menu

Home Task AboutMe FanFiction DIYHallo, Welcome to my blog. my name is Hanin Luqyana Sary but you can call me Luqy, and I live in Indonesia. actually, I just wanted post my FanFiction in this blog but I think I will post other related with korean because I really love Korea, everything about korea like food, culture, entertainment. and maybe I will post my DIY too

Thursday, June 26, 2014

Shin-go SARANG



Title: Shin-go Sarang

Author: Luqyana Hwang

Cast: EXO and OC’s

Gender: Roman, Drama

Rating: PG-15

A/N: 
cerita di sini ada beberapa yang terispirasi atau mungkin sama dengan buku ‘Cinta 100 Won’ karya 
Yi Sobee, don’t be silent reader enjoy



Jihee Story

Kring... kring...

Pada tengah malam telepon di rumah berdering. Rumah sakit yang menelpon, member tahu kalu appa kecelakaan dan sekarang di rawat di UGD. Keluarga kami panik dan segera pergi ke rumah sakit. Untungnya luka appa tidak parah dan hanya membutuhkan perawatan beberapa hari dan itu membuat keluarga kami lega.

Akan tetapi appa belum boleh banyak bergerak, jadi harus ada yang menjaganya. Dan karna aku sedang liburan jadi akulah yang di suruh menemani appa. Awalnya aku menolah karna aku tidak terlalu suka rumah sakit namun karna aku anak yang berbakti aku menurutinya saja.

***

Saat aku sedang berada di kantin rumah sakit aku melihat seorang pria yang sangat tampan, dan dia mengenakan seragam rumah sakit ‘apa dia di rawat di sini?’ tanyaku dalam hati. Aku terus memperhatikannya dan aku mengikutinya sampai dia masuk kamarnya, tunggu bukankah itu kamar appaku? Apa dia dirawat di kamar yang sama

“omo Betapa beruntungnya aku” kataku lalu memasuki kamar itu, ternyata benar dia dirawat di kamar yang ini. Aku melihat tag namenya ‘oh ternyata namanya kyungsoo’ kataku dalam hati lalu duduk di kursi dekat kasur appaku

***

Keesokan harinya aku datang lagi ke rumah sakit dengan alasan menjaga appa, walupun sebenarnya aku ingin bertemu dengan kyungsoo. Saat aku memasuki ruangan aku tidak melihat appaku dan akupun berinisiatif bertanya pada kyungsoo
“mian, aku mau bertanya. Anda tau kemana perginya pasien yang di rawat di sini juga?” tanyaku

“oh, tadi dokter bilang dia harus melakukan terapi” katanya lalu tersenyum, wah suaranya lembut sekali dan senyumnya sangat manis

“oh baiklah, terima kasih. Boleh aku menunggu di sini?” tanyaku

“silahkan saja” katanya lembut, pria ini memang sangat tampan

“boleh aku bertanya?” kataku

“oh, silahkan”

“kau sakit apa?”

“...”

“ah mian, kalo tidak mau menjawab tidak apa-apa” kataku merasa bersalah

“gwenchana, aku sakit leukemia” katanya, kasian sekali dia

“mianhae membuatmu sedih”

“gwnchana, aku sudah biasa. Ngomong-ngomong siapa namamu?” tanyanya

“oh, Han Jihee imnida dan kamu kyungsoo benar?!” kataku yang membuatnya terkejut

“dari mana kamu tau?” tanyanya heran

“itu di depan, di tag name itu tertulis Do Kyungsoo”

“oh, kamu masih sekolah?” tanyanya

“iya, aku sekolah di SOPA tingkat 2 dan kamu?”

“aku mahasiswa di Seoul National University baru semester Satu” akunya

“jadi kamu baru masuk, wah berarti aku harus memanggilmu oppa?”

“terserah padamu saja”

dan kami pun mengobrol hingga appaku datang dan kami terus mengobrol. Saat sudah malam aku pamit pulang.

***

Tidak terasa ternyata sudah seminggu appaku di rawat dan itu berarti sudah seminggu aku mengenal kyungsoo oppa dan ternyata ini hari terakhir ayahku dirawat, yang berarti aku sudah tidak bisa bertemu kyungsoo oppa lagi

“jihee-ah, aku dengar abojimu hari ini akan pulang ya?” Tanya kyungsoo oppa

“iya oppa, berarti aku sudah tidak bisa bertemu dengan oppa lagi?” kataku sambil menunduk

“ya-ya, kamu masih bisa menengokku kan!” katanya sambil mengelus kepalaku

“ne oppa, jaga dirimu ya” kataku lalu pergi dari sana bersama appaku

***

Seminggu kemudian aku kembali ke rumah sakit untuk menengok kyungsoo oppa tapi saat aku membuka ruangan kyungsoo oppa di rawat dia tidak ada dan hanya ada secarik kertas yang bertulis ‘aku menunggumu di atap rumah sakit’ dan akupun mengikuti tulisan tersebut

“tidak ada siapa-siapa disini” kataku saat sudah sampai di atap rumah sakit, namun saat aku ingin berbalik untuk turun aku mendengar suara nyanyian

Hanboma ne mameul deurojwo
Every day every night I’m missing you
Ne gyeopte opsodoe dasi borsu opsodoe
Onjena ne mamen tokkachen noin-gor
Nege noe mameun tokkachen noin-gor

Aku menangis mendengarnya apa lagi yang menyanyikan itu adalah kyungsoo oppa

“jihee-ah aku sangat merindukanmu, aku ingin kamu selamanya di sisiku maukah kamu bersamaku?” tanyanya dan aku hanya mengangguk dan kami berpelukan


“cinta tidak mengenal tempat, cinta bisa datang dimana saja ” – Jihee 



Jikyo Story

Saat pulang sekolah chanyeol mencegatku di gerbang depan sekolah

“wae chanyeol?” tanyaku

“jikyo-ah ayo makan denganku. Aku yang teraktir” kata chanyeol lalu menarik tanganku sebelum aku menjawab ajakannya

“ya! Aku belum menjawab mau atau tidak” bentakku

“kau pasti mau, sudah cepat naik” katanya sambil membukakan pintu taxi untukku

“hehehe, tau saja kau” jawabku lalu masuk kedalam taxi dan di susul oleh chanyeol

“kita mau makan di mana?” tanyaku

“tunggu saja pasti nanti kamu tau”

“ya ampun nih anak, kebiasaan main rahasia-rahasiaan!” kataku sambil memanyunkan bibir karna kesal

“nih anak, udah ah jangat ngambek gitu” katanya sambil mencubit idungku

“YA!” bentakku

“kan biar mancung” ucapnya lalu tertawa

***

Selama di perjalanan kami terus saja bercanda, memang tepat julukan happy virus untuknya setiap dekat denganya pasti selalu saja tertawa. Sebenarya aku sudah lama menyukainya tapi aku tau diri, sangat banyak yeoja yang suka dengannya, secara dia memiliki tampang yang bisa di bilang lebih dari biasa dan yang membuat aku bingung kenapa dia mau berteman denganku yang biasa-biasa saja?

“kita sudah sampai” katanya sambil tersenyum lebar, restaurant di depanku ini sangat mewah dengan design yang minimalis namun sedikit unik menurutku dan yang membuatku terkejut restaurant ini terletak di kawasan gangnam dan pasti harganya sangat mahal

“kamu serius ngajak aku makan di tempat ini?” heranku

“Wae? Tidak suka ya?” katanya
“bukannya tidak suka tapi, apa kamu punya uang yang cukup untuk makan di sini?” tanyaku sambil bebisik

“hahahaha, jadi karna itu. Kamu tidak usah khawatir aku punya uang kok!”

“arraseo”

pelayanpun datang membawakan menu, kami memesan chesse cake, hot cappuccino, dan ice green tea tidak lama kemudian makananpun datang dan kami memakannya


“gomawo chanyeol-ah karna telah menteraktirku” ucapku sambil tertawa

“lain kali kau yang teraktir otte”

“tapi aku traktir di kantin saja ya, aku gak punya banyak uang”

“terserah, yang penting kamu teraktir aku” diapun memberhentikan sebuah taxi lalu kami masuk kedalam taxi tersebut

***

“oh iya, bagaimana makanannya enak tidak?” Tanya chanyeol

“hemm, matsicha!” kataku sambil mengangkat kedua jempolku

“kapan-kapan teraktir lagi ya!” ucapku lalu tertawa

“jikyo-ah, aku mau bertanya” ucap chanyeol denganmuka serius

“wae?”

“siapa first kiss-mu?” tanyanya, dan aku hanya mengangkat sebelah alisku karna heran

“untuk ap....” belum selesai aku bicara, tiba-tiba chanyeol menciumku, aku tidak bisa bergerak aku sangat kaget walaupun ini hanya ciuman biasa yang tidak menuntut dan supir taxi hanya tersenyum dan berkata ‘apa mau pelan-pelan saja?’ sambil tersenyum

***

Kamipun sampai di rumahku karna aku terlalu bingung ingin bicara apa aku hanya melangkah masuk kedalam namun dia meraih tanganku

“yang tadi bukan ciuman biasa, itu first kiss-ku” ucapnya

“itu juga first kiss-ku” kataku malu

“sebenarnya aku menyukaimu makanya aku mentraktirmu dan melakukan itu...” aku kaget, ternyata dia juga menyukaiku.

"..."

“awalnya aku ingin menyatakannya saat di restoran, namun aku terlalu malu” ungakapnya dan aku lihat telinganya sudah memerah, aku hanya terkikik geli lalu memegang tangannya

“chanyeol-ah, saranghae” chanyeol menatapku tidak percaya namun setelah itu dia tersenyum lebar dan memeluku

“nado saranghae” lalu melepaskan pelukan dan kami kembali berciuman namun kali ini ciuman kami lebih dalam dan manis

“Karena cinta orang cenderung berbuat hal bodoh” – Jikyo



Hyesang Story

Ketika aku sedang di kelas baekhyun datang menemuiku, dia memberikan sebuah surat dan bilang ‘jangan dibuka sampai pulang sekolah’ Sebenarnya aku penasaran tapi aku sudah berjanji tidak akan membukanya jadi aku menurut saja

“kira-kira apa ya isinya?” Tanya jikyo

“hyesang-ah, buka saja dia tidak tau inikan!” suruh hyejoon yang sangat penasaran akan ini surat tersebut

“tapi baekhyun bilang jangan di buka sampai pulang sekolah” aku mengingatkan kata-kata baekhyun

“wah, jangan-jangan surat cinta lagi” ucap jihee asal

“cieee hyesang” merekapun menggodaku

***

Saat bel pulang sekolah berbunyi, semua murid keluar dari kelas tinggal aku dan teman-temanku saja di kelas

“hyesang-ah, ayo cepat buka!” suruh yonghee

“iya, aku sudah sangat penasaran” hara ikut-ikutan

“iya, tunggu sebentar” ucapku sambil membuka surat itu

“palli bacakan” ucap teman-temanku

“Pergilah ke gedung di sebrang sekolah, jika kamu tidak mau pulang saja” aku membacakan isi surat itu

“mwoya? Sudahlah tidak usah di ikuti, bukannya itu hanya sebuah gedung kosong” suruh jikyo

“ikuti saja hyesang, siapa tau ada kejutan” tebak jihee

“baiklah aku akan mengikutinya” aku pun menyetujui pendapat jihee

***

Saat aku tiba di gedung tersebut ada sebuah tulisan ‘pergilah ke tangga darurat’ dan aku mengikuti saja lalu di pintu tangga darurat tertulis ‘jika kamu mencintai aku naik ke laintai selanjutnya namun jika tidak silahkan pergi’

“apa ini?” aku bingung tapi karna penasaran aku naik ke lantai selanjutnya. Di lantai selanjutnya ada tulisan lagi ‘terima kasih sudah mau naik, tapi ini masih belum cukup jika kamu lelah kamu boleh turun namun jika kamu memang mencintaiku naiklah lagi” aku pun naik dan begitu seterusnya

Hingga akhirnya di lantai 6 aku sempat ingin menyerah

“apa baekhyun ingin mengerjai aku? Aku lelah sekali” kataku ingin turun namun aku merasa bahwa ini bukan hanya lelucon dan aku naik lagi dan saat aku tiba di atap dari gedung itu di pintu ada sebuah tulisan ‘maaf telah membuatmu lelah karna harus menaiki tangga itu, dan terima kasih karna sudah mau naik sampai ke sini jika kamu memang benar-benar mencintaiku silahkan buka pintu ini’ akupun membuka pintu itu dan betapa terkejutnya aku saat melihat baekhyun yang sedang berlutut sambil memegang setangkai bunga mawar di tangannya

“hyesang-ah, gomawo sudah mau naik ke sini” ucapnya sambil menyodorkan bunga

“baekhyun, ini.. maksudnya apa?” aku bingung

“hyesang-ah, karna kamu sudah mau naik ke atas sini berarti kamu sudah menerima cintaku” terangnnya

“jadi tulisan yang tadi..”

“iya itu pernyataan cintaku dan kamu menerimanya karna kamu sudah membuka pintu itu” katanya lalu memeluku dan memberikan bunga yang tadi di pegangnya

“Cinta itu mampu membuat orang terkejut” – hyesang



Hyejoon Story

Di sekolahku ada sebuah kelompok yang sangat terkenal namanya EXO dan aku salah satu fans mereka terutama sehun, entah sejak kapan aku jadi memiliki hobi baru yaitu mengamati mereka dari jauh

Aku selalu mengawasi mereka hingga aku hafal kegiatan meraka sehari-hari

“hyejoon-ah, kenapa kamu tidak mencoba mendekati mereka” Tanya hara salah satu sahabatku

“ya! Noe michoseo?” tanyaku

“ya-ya-ya apa kamu bilang? Aku hanya mencoba memberi saran” ucap hara kesal

“kamu tau sendirikan aku malu, cukup dengan memperhatikan dari jauh juga sudah cukup kok” aku berusaha membela

“ya sudahlah terserah kamu aja” lalu hara meninggalkanku sendiri

***

Saat aku sedang berjalan ke kantin tanpa sengaja aku menabrak seseorang

“mianhae” ucapku

“tidak apa-apa” katanya, dan saat aku melihat siapa orang itu mataku langsung membulat sempurna

“sehun-ssi” ucapku

“oh, kamu orang yang selalu memperhatikanku dari jauh kan?” tebaknya dan langsung membuatku malu

“kenapa kamu bisa tau?” tanyaku malu

“karna aku selalu melihatmu, kenapa kamu tidak mendekati kita saja?” tanyanya

“aku malu” ucapku sambil menunduk

“kenapa harus malu? Kita sama-sama manusia” ucapnya yang berusaha melucu

“aku takut kalian merasa terganggu”

“kita malah senang kali ada teman baru yang mau bergabung. Lain kali kalo mau gabung aja otte” katanya sambil tersenyum

“arraso”

“baiklah kalu begitu aku pergi dulu” pamitnya lalu pergi

***

Aku merasa sangat bahagia, apa aku mimpi?! Namun semenjak hari itu aku jadi dekat dengan anggota EXO terutama sehun. Awalnya aku kira dia itu orangnya pendiam tapi ternyata dia itu sangat bawel

Saat jam istirahat aku pergi ke kantin, aku hanya melihat sehun di sana

“sehun-ah, yang lain ke mana?” tanyaku

“oh hyejoon kau sedah keluar kelas, Yang lain masih belajar” terangnya dan aku hanya mengangguk

“hyejoon-ah, kita ke taman yuk. Bosen nih di kantin terus” ajak sehun

“baiklah, aku juga bosen sih” jawabku sambil nyengir

“dasarr” ejaknya sambil mengacak-ngacak rambutku

“ya, rambutku berantakan sehun” ucapku sebal

“aigoo, dasar hyejoon” kamipun berjalan menuju taman sekolah

***

Saat di taman kami mengobrol dan bercanda, tapi aku merasa banyak sekali yang melihat ke arah kami!? Mungkin meraka cemburu padaku karna aku juga pasti akan merasakan hal yang sama jika aku berada di posisi meraka

“sehun-ah aku rasa banyak yang melihat ke arah kita” bisikku pada sehun

“baiklah kalau begitu kita pergi dari sini” ucapnya lalu menarik tanganku

“kita mau kemana sehun-ah” tanyaku bingung

“sudah ikut saja” dan aku hanya menurut saja.

Ternyata dia membawaku ke belakang sekolah yang memang jarang ada murid yang mau datang kemari

“untuk apa kita kesini?”

“kalo disini kita mau ngobrol atau bercanda gak akan ada yang ngeliat kan? Jadi kamu bisa nyaman di sini” jelasnya

“ohhh, sehun-ah aku ingin memberi tahu sesuatu” ucapku saat melihat ‘....’

“apa itu?”

“aku tahu sebenarnya ini tidak sopan, apa lagi kepada kamu dan pasti kamu akan sangat malu. Tapi aku harus memberi tahu ini dari pada aku akan merasa bersalah karna tidak memberi tahukannya. Aku ingin member tahu bahwa...” belum sempat aku membereskan kalimatku sehun sudah bicara

“bahwa kamu suka sama aku? Aku juga suka sama kamu hyejoon” ucapnya yang membuatku membulatkan mata

“ka-kamu suka sama aku?” tanyaku tidak percaya

“iya, dan kamu jugakan?”

“kamu tau dari mana?”

“kamu mau bilang itu kan tadi” jawanya percaya diri

“bukan aku mau member tahu bahwa retseleting celana kamu terbuka” jawabku sabil menunjuknya

“mwo?”

“retseleting” kataku lagi dan masih menunjuknya, dan diapun melihat arah tunjukanku dan tersentak kaget

“oh, mianhae” katanya malu, lalu membenarkan retseletingnya

“tapi apa benar kamu menyukaiku?” tanyaku

“ne, kalo kamu?”

“nado” jawabku malu dan pasti sekarang mukaku sudah sangat merah seperti tomat.dan semenjak hari itu kamipun berpacaran

“cinta adalah hak semua orang, terserah bagaimanapun orangnya” – Hyejoon



Hara Story

Di suatu pagi di bulan Desember aku mendapat sebuh pesan singkat dari seseorang yang tidak aku kenal ‘saat pulang sekolah datang ke café di depan sekolah aku ada disana jika kamu ingin tau siapa aku!’ itulah isi pesan tersebut, sebenarnya aku malas menanggapi tapi aku penasaran jadi sepulang sekolah aku pergi ke tempat yang tertulis

***

Anehnya saat aku masuk kedalam café di sana sangat kotor dan tidak ada siapapun. Mungkin aku hanya ‘dikerjadi’ pikirku, namun saat aku ingin keluar dari café itu ada yang melemparku dengan sebuah lap

“hey, apa yang kamu lakukan?” bentakku sambil membalikan badan dan ternyata orang itu adalah Luhan sunbae

“jadi yang mengirim pesan singkat itu sunbaenim” tanyaku

“hara-ya tolong bantu aku membersihkan café ini” suruhnya dengan muka tanpa dosa itu ‘jadi dia Cuma mau nyuruh aku?’ dalam hati aku menggerutu

“sunbae menyuruhku datang kesini hanya untuk membersihkan café ini?” akhirnya aku bicara karna merasa tidak terima

“aku disuruh oleh kepala sekolah untuk mengerjakan sesuatu” katanya

“terus apa hubungannya denga membersihkan tempat ini?” aku jadi bingung

“ tapi ommaku bilang suruh membersihkan tempat ini jadi aku menyuruhmu datang untuk membersihkan tempat ini” jelasnya tanpa dosa

“kenapa harus aku? Aku bukan pembantumu” tanyaku sebal

“karna kata orang kamu sangat suka bersih-bersih” jawabnya dengan tampang polosnya itu

“shirreo” jawabku lalu meninggalkan tempat itu

“akan aku beri hadiah, bagaimana?” katanya dan membuatku berbalik

“apa hadiahnya?” tanyaku

“itu rahasia”

“baiklah, aku akan membantumu” kataku lalu mengambil lap yang tadi di lemparkan padaku

***

Akupun membersihkan café itu mulai dari pintu depan, meja, kursi, kaca, sudut-sudut ruangan dan semu barang-barang yang ada disana. Tidak aku sangka ternyata kafe itu benar-benar kotor dan penuh dengan debu

“ya ampun tempat ini kotor sekali, kenapa juga aku mau membantunya?!” sesalku dan akupun beristirahat sebentar

“kamu lelah?” Tanya luhan sunbae yang datang dari pintu masuk sambil membawa dua kaleng minuman

“aku gak lelah Cuma cape” kataku sambil tertawa garing

“mianhae, tapi aku benar-benar harus menjalankan tugas dari kepala sekolah” sesalnya sambil memberikan satu kaleng minuman di tangannya

“oh iya, ngomong-ngomong tugas itu sudah beres?” tanyaku sambil meneguk minuman yang di berikannya

“belum” jawabnya polos

“terus kenapa kamu kesini?”

“aku hanya ingin memberikan minuman itu, aku pikir kamu pasti lelah jadi aku belikan itu”

“oh~ kalo begitu terima kasih atas minumannya” kataku sambil tersenyum

“sama-sama” katanya lalu pergi kembali ke sekolah

***

akupun melanjutkan bersih bersihku. Saat aku sedang membersihkan rak-rak aku melihat sesuatu yang mengkilap dan saat aku ingin mengabilnya aku bersin karna debu yang sangat banyak di rak tersebut dan membuat benda itu terjatuh dan ternyata itu adalah sebuah cincin. Saat aku ingin mengambilnya ternyata sudah ada orang yang terlebih dahulu mengabil cincin itu dan aku pun mendongak untuk melihat orang itu

“oh, luhan sunbae. Kau sudah selesai dengan tugasmu?” tanyaku sambil berdiri

“terimalah” katanya sambil menyodorkan cincin tersebut

“maksudnya?” tanyaku bingung

“would you be my girlfriend?” terangnya yang sontak membuatku membulatkan mata, aku tidak bisa berkata apapun dan aku hanya menerima cincin itu.

Dan ternyanta itu semua sudah dia rencanakan dia sengaja menebar debu dimana-mana dan menaruh cincin itu disana agar aku menemukannya aku sangat bahagia dan aku tidak akan pernah melupakannya.

“Menyatakan cinta itu tidak selamanya harus romantis, jika kau ingin bisa saja kau menyatakan cinta dengan cara yang sangat tidak masuk akal” – Hara 



Yonghee Story

Pertama kali aku menerima pernyataan cinta itu dari salah satu teman terbaikku yaitu kai, namun bagiku dia itu hanyalah seorang teman baik. Jadi aku menolaknya dan meminta dia tetap menjadi teman baikku. Sebenarnya aku merasa bersalah namun mau bagaimana lagi?

Setahun kemudian hubungan kami mulai renggang, dan saat itu aku bertemu seseorang yang sangat aku cintai, setiap hari aku tersenyum hanya padanya dan melupakan kai. Setiap hari aku hanya memikirkan yifan pria keturuna cina. Namun 6 bulan kemudian dia memutuskan hubungan kami secara sepihak

“yonghee-ah, aku minta kita putus” ucapnya tegas

“tapi kenapa? Apa salah aku?” tanyaku sambil menangis

“aku menemukan seseorang yang lebih dari kamu” katanya lalu pergi begitu saja meninggalkan aku

***

Aku saat itu sangat terpuruk, tidak tau harus berbuat apa? Namun di saat itu kai selalu berada di sisiku menemaniku

“kai-ah, aku memangnya salah apa? Apa aku kurang cantik baginya?” tanyanku pada kai sambil menagis

“kamu engga kurang apa-apa, kamu itu sempurna yonghee, pria brengsek itu saja yang tidak bisa melihatnya” ucap kai yang mencoba menghiburku

“tapi kenapa? Kenapa yifan meninggalkanku?”

“karna dia itu tidak pantas buat kamu yonghee”

“terima kasih kai”

***

Semenjak hari itu aku menjadi semakin dekat dengan kai, kami selalu bersama. Saat malam tahun baru kai mengajakku ke sebuah pantai.

“yonghee-ah, aku merasa bahwa kita ini lebih dari sekedar teman. Aku tidak bisa memendam perasaan ini lebih lama lagi. Dari dulu sampai sekarang aku menyukaiku yonghee! SARANGHAE” katanya
“kai-ah jika aku menerimamu aku takut jika kita putus kita tidak bisa berteman lagi jadi maafkan aku kai” kataku dan dia hanya tersenyum walaupun aku lihat matanya berkaca-kaca

***

Beberapa bulan kemudian aku bertemu dengan kai namun dia bersama seorang gadis yaitu jihee sahabatku sendiri yang ternyata itu adalah pacarnya. Betapa sakitnya hatiku karna posisiku sudah terganti oleh jihee.

Mungkin ini karma karna dulu aku pernah menolaknya dan berpacaran dengan orang lain. Dulu kai selalu menelfonku namun sekarang dia jarang sekali melenfonku. Kami pun jadi jarang bertemu dan itu membuat hatiku kosong

***

Saat sedang di taman aku merasa sangat kesepian dan akupun menelfon kai

“hei.... aku benar-benar minta maaf. Sebenarnya aku tidak boleh berkata seperti ini padamu, tapi sepertinya aku menyukaimu!” kataku dan di sebrang telfon tidak ada jawaban sama sekali, setelah beberapa saat terdengar sesuatu

“aku dari dulu sampai sekarang mungkin nanti, sekalipun tidak pernah tidak mencintaimu. Aku akan selalu mencintaimu. Namun sekarang aku sudah mempunyai seorang kekasih, aku tidah mau menyakitinya. Mianhae yonghee” katanaya lau memutuskan sambungan telfon

Aku menangis di taman tersebut, mungkin benar ini sebuah karma. Akupun dengan lemas meninggalkan taman tersebut. Aku berjalan gontai menuju rumah dengan badan seperti sudah kehilangan jiwa, Sangat tidak bersemangat.

Saat aku memasuki rumah, suasannya sangat gelap. Akupun menyalakan lampu dan betapa terkejutnya aku saat melihat kai ada di sana

“kai, apa yang kamu lakukan?” tanyaku bingung

“sengil chukahae yonghee-ah” teriaknya dan orang-orangpun mulai bermunculan

“apa maksudnya ini?”

“kamu sampai lupa dengan hari ulang tahunmu sendiri yonghee” kata jihee sahabat baikku

“ulang tahun?” aku bingung

“iya hari ini kan kamu ulang tahun” jihee mulai sebal

“oh iya, terus ini apa?”

“acara kejutan” kai membantu

“kai kamu ngapain disini?”  tanyaku tidak mengerti dengan semua ini

“memberimu kejutan dan... menyakan perasaanku padamu” jelasnya dan akupun tersentak

“tapi bukankah kamu dan jihee” kataku sambil menunjuk mereka berdua

“aku yang merencanakan ini semua, aku ingin kamu bisa merasakan perasaanmu pada kai. Jadi aku menyuruhnya menjadi pacarku agar kamu sadar” jihee menerangkan

“jihee-ah kamu jahat” ucapku sambil menagis

“mianhae yonghee, tapi Cuma ini caranya”

“yonghee-ah saranghae” kata kai

“nado kai” ucapku lalu kai memeluku dan mencium keningku

“jika ingin merasakan cinta, maka kita harus merasakan sakit terlebih dahulu” – Yonghee


END

annyeong, aku pendatang baru di dunia FanFiction dan ini ff pertama saya. namaku Hanin Luqyana Sary tapi kalian bisa panggil aku luqy (buat yg lebih muda tetep panggil luqy aja otte, aku gak suka di panggil eonni [merasa tua xoxo])dan jangan panggil aku thor karna aku bukan orang yang suka bawa-bawa palu (tau lah siapa)

sekali lagi makasih buat yang mau baca ff abal-abal ini, jika memang ada waktu tinggalkan jejak di ff ini biar saya senang xixi =D

No comments:

Post a Comment